Pepaya
adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan
tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan
jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan
kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah
ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna
kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan
jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah
sekitar pucuk.
Pepaya
merupakan tanaman buah berupa
herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat
bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam
orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya
merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
Secara
Fisiologi, tanaman pepaya terbagi atas:
1)
|
Pepaya Jantan
|
|
2)
|
Pepaya Betina
|
|
3)
|
Pepaya Sempurna
|
|
|
Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah
dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam
sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat. 2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong. 3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut. Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan: 1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. 2. Yang berbuah musiman. |
Pepaya juga merupakan tanaman
yang banyak ditanami di perkarangan rumah sebagai tanaman buah. Bunga serta daunnya
dapat dijadikan sayur, buahnya sangat diminati oleh konsumen karena di
samping dapat menyegarkan juga banyak mengandung vitamin–vitamin yang berguna
untuk tubuh. Namun dalam pada itu, tidak
sedikit pula masalah-masalah yang terdapat pada tanaman ini, terutama
pengendalian hama dan patogen yeng kerap menyerang batang, buah, dan daun.
Sehingga memerlukan langkah dan metode yang tepat dalam mengatasinya.
B. Tujuan
Dengan mempelajari dan menerapkan artikel
ini mahasiswa diharapkan memahami cara
menerapkan system pengendalian hama terpadu pada tanaman yang di budidyakan
C. Tinjauan
Pustaka
Peningkatan
produksi pepaya nasional masih terbuka luas, baik melalui peningkatan
produktivitas maupun perluasan areal tanam. Secara umum teknik budidaya yang
dimaksud meliputi empat teknologi utama yaitu varietas unggul, pengelolaan
lahan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan terakhir adalah
teknologi pascapanen Ketergantungan terhadap pepaya impor sangat
memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupinya sendiri. Ini karena
produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan pepaya. Teknik budidaya
pepaya yang di lakukan sebagian besar petani umumnya masih sangat sederhana,
baik dalam hal pengolahan tanah, pemupukan dan pemberantasan hama/penyakitnya,
sehingga produksinya masih relatif rendah. Sebagian besar petani tidak melakukan
pengolahan tanah (TOT = tanpa olah tanah), Dalam hal pemupukan, sebagian besar
petani belum melakukannya secara intensif atau semi intensif. Tidak menggunakan pupuk sama sekali atau
minim sekali jumlahnya. Demikian juga dalam hal pemberantasan hama penyakit
dapat dikatakan kurang sekali, sehingga banyak kerugian atau rendahnya produksi
akibat serangan hama dan patogen. Pada awalnya tanaman pepaya merupakan tanaman
sub tropika hari pendek, namun setelah didomestikasi dapat mengghasilkan banyak
kultivar lokal. Para pemulia tanaman pun telah mengintroduksi kultivar yang
dapat beradaptasi terhadap lintang yang berbeda. Kemampuannya untuk ditanam
dimana saja adalah keunggulan utama tanaman ini (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Mekanisme Infeksi Patogen
OPT
pada tanaman tanaman pepaya pada umumnya adalah mikroorganisme yang menyebabkan
kerusakan batang, daun berlubang, layu lalu mati . Serangan OPT tersebut
dicirikan dengan gejala yang muncul setelah pohon mamasuki fase Vegetatif, batang dan daun pepaya berubah berwarna
coklat sampai hitam. Dan jika keadaan tersebut tidak mendapatkan penanganan
yang tepat, sudah dapat di pastikan bahwa kerugian ekonomis yang besar akan
selalu di rasakan oleh petani yang menggeluti budidaya tanaman pepaya tsb.
A.
Kutu Daun
Hama kutu putih ini apabila
menyerang daun, akan menunjukkan gejala kerdil sehingga dapat menghambat
proses assimilasi yang juga memberi pengaruh terhadap proses pertumbuhan
tanaman itu sendiri. Apabila menyerang pada bahagian batang akan
menunjukkan gejala kehitam-hitaman pada bahagian terserang dan pada
serangan berat akan mengakibatkan buah gugur dan batang membusuk serta dalam
waktu tidak begitu lama batang akan mati.
Buah yang terserang tidak dapat
dipanen lagi akibat buah membusuk dan berwarna hitam. Pengendalian yang
terlambat dilakukan sangat memberikan dampak yang menyebabkan kerugian
secara siknifikan dan dalam waktu singkat.
Pada serangan berat proses
penyembuhan tamanan agak sulit dilakukan, sedangkan pada serangan ringan
proses penyembuhan agak cepat apabila diberi pemupukan secara berimbang.
Serangan hama ini harus dikendalikan sedini mungkin. Tanpa perhatian dan
upaya pengendalian yang baik ataupun upaya preventif kemungkinan akan
menimbulkan kerugian yang besar.
B.
Kutu
Tanaman/Tungau (Aphid sp)
Badan halus
panjang 2 - 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan
tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada
yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan
pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
C.
Penyakit mati bujang
Adapun penyakit ini diisebabkan oleh
jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum.
Menyerang buah dan batang/pelapah tanaman pepaya.
D.
Nematoda
Nematoda. Apabila lahan telah
ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah
timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan
daun menguning, bercak-bercak, layu dan mati.
Penyakit yang
sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur,
virus mosaik, roboh semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita
jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita
2.1 Pengendalian Hayati Yang Evektif
Untuk
mengatasi serangan kutu daun yaitu harus
dilakukan secara manual. Atau bisa dengan menyemprot buah dan daun tanaman itu
dengan air tumbukan ektrak daun sereh. Cara ini pernah diterapkan Prof. Sriani
Sujiprihati, ahli buah pepaya dari Institut Pertanian Bogor. Menurut Prof.
Sriani cara ini pernah ia lakukan untuk kebun pepaya seluas 1.000 m2.
Pengendalian penyakit kutu putih ini harus dilakukan sejak awal, karena dalam
satu minggu, satu ekor kutu putih bisa berkembang biak hingga menutupi seluruh
permukaan daun. Kalau kutu putih sudah terlanjur banyak di buah dan daun pepaya
akan sulit dilakukan pengendaliannya. Sebab itu pengendaliannya harus dilakukan
sejak awal, yakni ketika kutu putih baru nampak satu atau dua ekor saja.
Sedang kan untuk
mengendalian nematoda yang evektif yaitu dengan melakukan perawatan kebun yang
baik, menjaga kebersihan, dan drainase.
Sedangkan untuk
mengendalikan Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya seperti penyakit
yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah, leher akar
adalah sama dengan pengendalian terhadap nematoda yaitu dengan melakukan
perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan didapati
bahwa pada areal
pertanama pepaya banyak sekali terdapat hama utama, dan hama potensial . Selain itu intensitas
serangan pada areal pertanaman adalah sebesar 10,758%. Oleh karna hal
itu di perlukan pengendalian yang tepat, tentu saja hal ini bertujuan supaya
buah pepaya yang di hasilkan, aman dan sehat untuk di konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ajichrw.wordpress.com/2009/07/15/tanaman-pepaya/
http://zuldesains.wordpress.com/2008/01/11/budidaya-tanaman-pepaya/
http://abdillah16.wordpress.com/2010/10/16/bagian-ilmu-hama-tumbuhan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar