1.1
Latar
belakang
Pestisida adalah substansi kimia dan
bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan
berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga,
tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi
(jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan
ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap
merugikan.
BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
1.2 Tujuan
dan Peranan
Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Ragam Pestisida
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:
1. Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu.
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:
1. Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu.
Akarisida sering juga disebut sebagai
mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau
kutu.
2. Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut.
2. Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut.
Berfungsi untuk melawan alge.
3. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi
3. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi
sebagai pembunuh atau zat penolak burung
serta pengontrol populasi burung.
4. Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk
4. Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk
melawan bakteri.
5. Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur.
5. Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur.
Berfungsi untuk membunuh jamur atau
cendawan.
6. Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi
6. Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi
membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
7. Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen
7. Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen
tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
8. Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
9. Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek.
8. Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
9. Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek.
Berfungsi untuk membunuh siput.
10.
Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang
berarti
benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda
(semacam cacing yang hidup di akar).
11. Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh
11. Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh
telur.
12. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh
12. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh
kutu atau tuma.
13. Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh
ikan.
14. Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk
14. Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk
membunuh binatang pengerat, seperti
tikus.
15. Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk
15. Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk
membunuh
pemangsa (predator).
16. Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh
16. Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh
pohon.
17. Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun.
17. Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun.
Berfungsi untuk membunuh rayap.
2.2
Contoh Marek Dagang Dan Formulasi Pestisida
RATOX
0, 25P
Bahan aktif : Bromadiolone 0, 25 %
LD50 ± 360 mg/ kg ( oral)
LD50 ± 2000 mg/ kg ( dermal)
LD50 ± 360 mg/ kg ( oral)
LD50 ± 2000 mg/ kg ( dermal)
Ratox
adalah rodentisida ( racun tikus ) antikoagulan , berbentuk tepung warna biru
muda sangat efektif dan efisien untuk mengendalikan tikus rumah ataupun tikus
sawah. Dapat mengakibatkan pendarahan pada tikus, sebagai akibat pecahnya
pembuluh darah. Sehingga akan terjadi penurunan kemampuan dan mobilitas untuk
memanjat, lari serta daya penciuman. Pemasangan umpan dilakukan bila ditemukan
tanda-tanda keberadaan tikus berupa ; jejak, jalan, kotoran atau liang.
Rodentisida antikoagulan berbentuk
blok berupa umpan pakai.
IDENTIFIKASI PRODUK :
- Nama produk : BRODIRAT 0,005 %
- Bahan aktif : Brodifakum 0,005%
- Nama kimia : 3-3{3(4’'D5-bromo-{1,1’'D5-biphenyl}-4-yl)-1,2,3,4-tetrahydro-1- naphthalenyl}-4-hydroxy-2H-1-benzopyran-2-one.
- Rumus empiris : C31 H23 BrO3
- Nama produk : BRODIRAT 0,005 %
- Bahan aktif : Brodifakum 0,005%
- Nama kimia : 3-3{3(4’'D5-bromo-{1,1’'D5-biphenyl}-4-yl)-1,2,3,4-tetrahydro-1- naphthalenyl}-4-hydroxy-2H-1-benzopyran-2-one.
- Rumus empiris : C31 H23 BrO3
petunjuk penggunaan :
Fungisida:
|
semoga bermanfaat. .
BalasHapus