Minggu, 15 April 2012

KLASIFIKASI BERBAGAI RAGAM PESTISIDA


1.1    Latar belakang
          Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.

Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
1.2  Tujuan dan Peranan

            Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Ragam  Pestisida

Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

1.  Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu.
   Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau
   kutu.
2.  Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut.
    Berfungsi untuk melawan alge.
3. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi   
    sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
4.  Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk
    melawan bakteri.
5.  Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur.
     Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
6.  Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi
     membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
7.  Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen
     tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
8.  Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
9. Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek.
    Berfungsi untuk membunuh siput.
10. Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti
     benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
11.  Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh
     telur.
12.  Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh
       kutu atau tuma.


13. Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh
      ikan.
14.  Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk
      membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
15.  Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk
      membunuh pemangsa (predator).
16.  Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh
       pohon.
17. Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun.
      Berfungsi untuk membunuh rayap.

2.2  Contoh  Marek Dagang Dan Formulasi Pestisida
RATOX 0, 25P
Bahan aktif : Bromadiolone 0, 25 %
LD50 ± 360 mg/ kg ( oral)
LD50 ± 2000 mg/ kg ( dermal)
            Ratox adalah rodentisida ( racun tikus ) antikoagulan , berbentuk tepung warna biru muda sangat efektif dan efisien untuk mengendalikan tikus rumah ataupun tikus sawah. Dapat mengakibatkan pendarahan pada tikus, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah. Sehingga akan terjadi penurunan kemampuan dan mobilitas untuk memanjat, lari serta daya penciuman. Pemasangan umpan dilakukan bila ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus berupa ; jejak, jalan, kotoran atau liang.

Rodentisida antikoagulan berbentuk blok berupa umpan pakai.
IDENTIFIKASI PRODUK :
- Nama produk : BRODIRAT 0,005 %
- Bahan aktif : Brodifakum 0,005%
- Nama kimia : 3-3{3(4’'D5-bromo-{1,1’'D5-biphenyl}-4-yl)-1,2,3,4-tetrahydro-1-    naphthalenyl}-4-hydroxy-2H-1-benzopyran-2-one.
- Rumus empiris  : C31 H23 BrO3
petunjuk penggunaan :
 
http://www.tanindo.com/images/stories/tabelBrodirat.png

http://biotis.co.id/images/stories/Manuver-poster.jpg

Fungisida:


http://biotis.co.id/images/stories/logo/fungisida/1-Cadilac.jpg
Bahan Aktif : mankozeb 80 %
Fungisida protektif berbentuk tepung berwarna kuning keabu-abuan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kentang dan cabai.







http://biotis.co.id/images/stories/logo/fungisida/2-Nefos.jpg
Bahan Aktif : tembaga oksiklorida 29%+zineb 12%+simoksanil 4%
Fungisida protektif berbentuk tepung berwarna kuning keabu-abuan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit busuk daun Phytopthora infestans pada tanaman kentang.

1 komentar: